Pada 15 Februari 2014 yang lalu, gua dan keluarga beserta teman WNI di Pyongyang menghadiri acara 'Opening Ceremony 23rd Paektusan International Figure Skating Festival' alias festival seluncur indah (ice skating). Acara ini diselenggarakan untuk merayakan hari 'Shining Star' (ulang tahun kelahiran pemimpin Kim Jong Il) dan akan berlangsung selama 3 hari sampai tanggal 17 Februari 2014.
Acara ini diikuti oleh peserta dari Korea Utara, Rusia, Latvia, Belarusia, Italia, Republik Ceko dan Serbia. Ini pertama kalinya gua dan keluarga (termasuk Babeh gua yang lagi berkunjung ke Pyongyang) nonton pertunjukan ice skating secara langsung. Pertama kali ngeliat, bener-bener bikin gua takjub dan terheran-heran..kok bisa ya orang joget menari di atas es gak pake kepeleset? Bener-bener hebat.. gua kasih 4 jempol deh (2 jempol tangan & 2 jempol kaki)..mantaaaap!
Gua sudah berniat untuk mengabadikan moment-moment acara ini menggunakan kamera gua dengan setulus-tulusnya niat..yaitu belajar fotografi.. dalam hal ini adalah 'Sport Photography' alias fotografi olahraga. Nah.. sejak acara akan dimulai..gua bingung dan bertanya-tanya.. nanti memfotonya gimana ya? Mode apa yang harus gua pakai? Settingan apa yang harus gua gunakan pada kamera gua? Dan..akhirnya gua teringat oleh sabda seorang pakar Fotografi Indonesia, yaitu Om Darwis Triadi, dalam program TV di ANTV yaitu acara 'Mata Lensa' dia pernah berkata "Sebelum kita melakukan pemotretan, kita harus melihat dan merasakan cahaya terlebih dahulu", nah..akhirnya sambil memejamkan mata dan merenung sejenak (kayak di film2) kemudian menerawang.. akhirnya gua mendapati 4 poin penting yang menjadi tolak ukur gua sebelum melakukan pemotretan, yaitu :
- Gua berada di ruangan tertutup (indoor);
- Gua merasakan kurangnya cahaya, yang tersedia hanya cahaya lampu di dalam ruangan, dan biasanya (kalau gua liat di TV) lampu akan dimatikan pada saat si pemain ice skating beraksi dan hanya akan menggunakan lampu sorot yang terus mengikuti pergerakan si pemain;
- Ini kan olahraga ice skating, pasti si pemain ice skating bakalan mondar-mandir gerak kesana kemari, putar-puter, loncat sana loncat sini;
- Kelupaan, gua gak bawa lampu flash dan tripod. T_T
Jadi berdasarkan hasil penerawangan gua, maka gua akan menggunakan Mode Tv (Shutter Speed Priority), ISO yang gua gunakan berkisar 1000 s.d. 3200, dengan ISO segitu dipastikan akan terjadi noise pada hasil gambar.
Disini gua menggunakan satu2nya kamera DSLR yang gua punya yaitu Canon EOS 7D dengan menggunakan lensa standar bawaan yatiu EFS 18-135mm 3.5/5.6 IS.
Sempet pusing dengan settingan kamera, akhirnya gua teringat lagi sama perkataan om Darwis Triadi, yaitu "Bagi fotografer pemula, yang terpenting adalah bagaimana mendapatkan moment yang tepat dan framing yang pas..kalau soal settingan kamera itu sih urusan gampang". So gua berprinsip dalam diri gua kalo gua harus mendapatkan moment dalam sebuah frame yang pas, entah itu hasil gambarnya bakalan jelek karena banyak noise akibat ISO yang tinggi, gua gak peduli.. hajaaaaarrr dah!!
Dan acara pun dimulai.. awalnya gua duduk di kursi penonton bagian atas, tapi gua memberanikan diri untuk turun ke pinggir lapangan supaya dapet gambar lebih dekat.
Oke deh... langsung aja silakan cekidot foto-fotonya di bawah ini ;-)
1 komentar:
Post a Comment